Selasa, 10 Mei 2011

Roma Panik, Diramal Gempa Dahsyat 11-5-11


Kota Roma, yang biasanya sibuk, kini lengang ditinggal pergi warganya. Satu dari lima pekerja mengajukan cuti, orang-orang  berbondong-bondong meninggalkan ibu kota Italia itu, mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Hanya gara-gara sebuah ramalan.

Adalah Raffaele Bendandi yang meramalkan gempa besar akan mengguncang Roma pada tanggal 11 Mei 2011. Itu adalah satu dari ratusan ramalan yang dibuat seismolog kelahiran 1893 sebelum kematiannya pada 1979.

Warga Roma menganggap serius pemberitaan sebuah surat kabar lokal yang menyajikan panduan dan tips, apa yang harus dilakukan bila tanah mulai bergetar. Selain itu, ramalan Bendani menyebar lewat laman-laman jejaring sosial: Facebook dan Twitter, juga lewat pesan pendek (SMS).

Kepala sekolah di Distrik  Trastevere, Massimo La Rocca mengatakan, para orang tua ramai-ramai minta izin anaknya tak masuk. "Saya sudah sampaikan bahwa sekolah tetap buka dan tak ada yang perlu ditakutkan. Namun, para orang tua bersikeras, meski murid sebenarnya tak boleh absen," kata dia seperti dimuat situs Telegraph. Sementara, seorang pemilik bar, Massimo mengaku, isu gempa dahsyat sudah tersiar sejak minggu lalu.

Bendandi meyakini bahwa pergerakan lempeng yang menyebabkan gempa adalah hasil dari gerakan planet-planet, Bulan, dan Matahari.

Pada 1923 ia meramalkan gempa kuat akan mengguncang Italia tengah pada 2 Januari tahun berikutnya. Ramalannya tepat, meski meleset dua hari. Kala itu, oleh koran Corriere della Sera, menjulukinya sebagai 'peramal gempa'.

Nama Bedandi dikenal luas di Italia saat berhasil memprediksi gempa 13 Januari 1915 yang menewaskan 30.000 orang di Avezzaro. Ia juga meramal gempa 6 Mei 1976 di Friuii yang membunuh 1.000 orang dan 45.000 lainnya jadi tunawisma.

Atas jasanya itu, Bendandi bahkan diberi gelar 'ksatria' oleh diktator fasis Italia, Benito Mussolini. Meski, ia diperintahkan tak lagi membuat prediksi agar tak menciptakan kepanikan.

Bagaimana reaksi para seismolog Italia soal ramalan Bendandi? Seismolog Alessandro Amato dari Institut Geofisika dan Vulkanologi Italia membantah rumor itu. "Tak ada bukti ilmiah yang mengacu pada prediksi Roma akan diguncang gempa 11 Mei ini. Kami telah menyebarkan informasi ini pada masyarakat."
Apalagi, tambah dia, "Tak ada dasar ilmiah yang memungkinkan seseorang memprediksi tanggal terjadinya gempa."

Italia yang ditinggali 20 juta jiwa adalah rumah bagi beberapa gunung berapi paling aktif di Eropa. Lempeng Eurasia dan Afrika bertemu di sepanjang garis yang melalui Afrika Utara dan melintasi Mediterania di dekat selatan Italia dan Yunani. Pada 2009 lalu, gempa mengguncang  Kota  L'Aquilam yang terletak di utara Roma. Sebanyak 300 orang tewas.